Mengapa Palestina dan Israel Terus Berperang? (Bagian 1)

  • on Thursday, January 8, 2009

  • Mungkin itu pertanyaan yang ada di benak anda ketika mengetahui di jaman yang modern ini masih ada peperangan antara dua Negara. Menurut anda apa sih yang menyebabkan palestina dan Israel terus berperang? Dari milis yahoo.com saya mendapatkan jawaban yang mungkin dapat menambah pengetahuan anda sekaligus mebuka pola pikir anda mengenai kedua Negara ini.

    Intinya dari permasalahan ini ialah rebutan wilayah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem. Titik awal mula pertikaian sudah bisa di lihat dari didirikannya negara Israel bagi kaum yahudi di seluruh dunia yang tidak memiliki tanah air untuk bermukim. Yahudi adalah kaum yg tidak memiliki tanah air dan tersebar di seluruh penjuru dunia.

    Setelah melalui proses yang amat panjang akhirnya pada 1948, kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk memilih kawasan Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, tapi mereka lebih memilih Palestina. Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong-bondong datang ke Palestina.

    Mengapa Palestina?

    Sebenarnya konflik ini sangat berkaitan dengan unsur Agama, para Yahudi, sangat ingin mengambil atau menempati Bukit Zion dan sekitarnya (daerah palestina) yang dikeramatkan dan di percaya oleh mereka bahwa tempat itu tempat suci tuhan mereka. Dengan datangannya bangsa Yahudi ke Palestina secara besar-besaran, mulailah terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak.


    Berdasarkan perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan sepihak telah menempatkan Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris. Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras bangsa Palestina. Aksi Inggris selanjutnya memberikan persetujuannya melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 agar Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina.

    Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan. Resolusi DK PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan PBB ini. Lain halnya yang dilakukan dengan bangsa Yahudi. Dengan suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini. Bantuan dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke Palestina.

    Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika. Berkat dua negara besar inilah akhirnya Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses yang harus dilalui begitu panjang dan sulit. Sejak 1918 hingga 1948, sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati wilayah Palestina.


    Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul dan Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan Yusuf Thol’at yang terlibat langsung dalam peperangan dengan Yahudi di Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat dari Mesir.


    Akhirnya, terbentuklah HAMAS sebagai bentuk organisasi dari rakyat palestina yang ingin melepaskan wilayahnya dari kependudukan Israel dengan garis keras (mata di balas mata).


    Mengapa banyak yg di butakan oleh dan di bodohi hingga tidak tahu inti akar permsalahan konflik ini?
    Jawabannya adalah, Yahudi banyak menguasai media massa,, sehingga gambaran sebenarnya di baurkan dan di putar balikkan.

    Apakah anda tau siapa yang menguasai kantor-kantor berita seperti Reuters, Assosiated Press, United Press International, surat kabar Times dan jaringan televisi terkenal dunia serta perusahaan film di Holywood? Semuanya adalah bangsa Yahudi. Reuter didirikan oleh Yahudi Jerman, Julius Paul Reuter yang bernama asli Israel Beer Josaphat. Melalui jaringan informasi dan media komunikasi massa inilah mereka menciptakan image negatif terhadap Islam, seperti Islam Fundamentalis, Islam Teroris, dan lain sebagainya.


    Tokoh-tokoh Yahudi banyak terjun ke media massa, terutama koran dan industri film. Hollywood didirikan oleh Adolf Zuckjor bersaudara dan Samuel-Goldwyn-Meyer (MGM), they are Jew. Dengan dominasi yang luar biasa ini, mereka berhasil mengubah bangsa Palestina yang sebenarnya adalah korban kaum Zionis menjadi pihak ”penjahat”.

    Tidak bermaksud menyinggung SARA, tapi konflik ini memang sangat bersinggungan dengan agama. Tapi karena kekuasaan media yang banyak di pegang Yahudi, belakangan orang hanya tahu konflik ini berakar dari perebutan wilayah saja. padahal lebih dari itu, ini adalah konflik Pencurian wilayah (karena sejak awal bangsa Yahudi tidak memiliki wilayah dimana pun).

    Thanks to “Kinantia P” on Yahoo answer


    0 comments: